PeneRimaan Tanpa SyaRaT !

Fren ... kayaknya kalian perlu baca ini dech. Emang se bukan pengalaman pribadi FBC, tp biarlah melalui pengalaman pribadi orang lain, kita juga bisa berbagi dengan orang lain ... Selamat membaca .... GBU guys !

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.

Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling." Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas.

Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus.

Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian. Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya.

Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu. Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya.

Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka, dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter. Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan. Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya. Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah. Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu. Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan. Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami. "Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan batin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.

Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali! Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi.

Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya. Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya. "Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT.

"Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya! Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERUSAHA untuk bisa mendapatkannya.

Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.

$om_se

Apa itu somse? Kata orang ... somse tuh sombong sekali. Gimana caranya supaya kita idup itu tidak dalam kesombongan? Liat bareng-bareng yukkkk ....
Info ini didapet dari GBT. Sejahtera Allah tempat FBC beribadah n nyang bawain tuh pak pendeta (pdt. Edward Stephanus ... biasanya FBC se manggilnya om Ed lebih simple) ... hihihi ... ceritanya FBC mau bagiin semua yang di dapet tiap minggu pas ibadah ...

Yukkk Mule ....

Kesombongan itu menyesatkan karena kesombongan itu merupakan kunci menuju kesesatan. (Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!" - Yesaya 47 : 10).

Oleh karena itu kesombongan harus dilawan karena Allah menentang orang yang sombong. (Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." - 1 Petrus 5: 5).
Apa se tanda kesombongan itu?
Tanda dari kesombongan adalah sikap tidak taat (tidak mau berada dibawah otoritas) sebab kita mudah sesat seperti domba (Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan. - MAzmur 119 : 179) karena itu kita perlu gembala/pengajar/pemberita Injil/rasul supaya kita memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pemberita dan rasul--yang kukatakan ini benar, aku tidak berdusta--dan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi, dalam iman dan kebenaran. - 1 Timotius 2 : 3-7).
Lalu ... bagaimana kita bisa bebas dari penyesatan?
  • Menurut Firman Tuhan : jika kita mengasihi Tuhan maka berarti kita menurut perintah Tuhan ("Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku - Yohanes 14 : 15).
  • Hormati Pembimbing Rohani : Hormati dan dengarkan, lakukan apa yang diajarkan oleh gembala / pengajar yang telah ditetapkan Tuhan dalam jemaatnya.
  • Layani Tuhan dengan rendah hati : dikatakan bahwa kesombongan adalah kunci kesesatan untuk itu kita harus belajar rendah hati dalam melayani Tuhan ("Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." - Matius 11 : 29). Sama seperti Paulus selama dia melayani Tuhan (Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. - Kisah Para Rasul 20 : 18-19).

N@sib aD@ atau TiDak ???

Banyak pertanyaan yang berhubungan dengan nasib. Salah satunya adalah : “Sebenarnya nasib itu ada atau tidak?” Gimana ??? Pertanyaannya begitu sederhana namun ini dapat mempengaruhi kehidupan kita. Ada orang yang mengatakan bahwa nasib itu tidak ada. Ada sebagian lagi yang mengatakan bahwa nasib itu sebenarnya ada. Jadi pihak mana yang harus kita percaya. Bagaimana kita sebagai orang percaya memandang nasib itu, ada atau tidak?
Okey … FBC coba ajak all fren untuk mengetahui nasib itu ada atau tidak. Dalam Roma 14 : 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya nasib tidak tergantung pada nasib. Maksudnya adalah nasib ada atau tidak itu tergantung pada kepribadian orang karena nasib bisa berubah dan nasib bisa diubah asal kita mau bekerja keras dan mempersiapkan diri untuk mendapatkan keberhasilan maka nasib dapat berubah dan diubah. Jadi kesimpulannya adalah nasib itu ada tetapi tergantung pada orang yang memandang nasib itu.

Lalu … bagaimana dengan penentuan hidup? Apakah Tuhan menentukan hidup kita? Yups … Tuhan menentukan hidup kita, dapat kita lihat dalam Yakobus 4 : 13-14 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap = Man Propose, God dispose (manusia merencanakan, Tuhan menentukan). Terkadang dalam kehidupan ini kita seringkali ditarik ke dalam tempat yang tidak kita kehendaki (Yohanes 21 : 18) Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ada suatu contoh dalam 1 Samuel 2 : 12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, 1 Samuel 2 : 26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia. Perbedaan dapat dilihat pada kedua anak Iman Eli dengan Samuel, mereka sama-sama dididik dalam lingkungan Rumah Tuhan yang kudus tapi hasilnya berbeda.

Balik ke pertanyaan, Apakah manusia juga menentukan nasib ??? Yuk… kita lihat, manusia diberi kebebasan oleh Tuhan dalam hal memilih namun setiap pilihan itu ada resikonya. Karena saat kita lahir, kita itu ibarat selembar kertas kosong yang belum diisi tulisan apa-apa. Saat kita bisa mengerti kehendak Tuhan maka kita belajar untuk memberi tulisan dalam kertas tersebut. Namun satu hal yang perlu kita tahu bahwa untuk mengisi kertas kosong itu kita tidak bisa mengisi seenaknya karena Tuhan telah menulis pertanyaan-pertanyaan dalam kertas kosong itu namun kita bebas menulis jawabannya. Saat ujian diselenggarakan yang menentukan lulus atau tidaknya adalah jawaban yang kita berikan. Namun yang perlu diperhatikan adalah Tuhan juga ikut mengarahkan. Luar biasa ya Tuhan kita itu …. Udah ngasih kebebasan untuk menjawab masih juga ngarahin.

Sekarang, apakah nasib itu sama dengan porsi? Sebab banyak orang yang mengatakan yah … emang udah nasib. Lihat dalam Matius 25 : 14 – 20 Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Injil bercerita tentang talenta yang diberikan Tuhan, ada yang dipercayakan untuk mendapatkan 5 talenta, ada yang 2 talenta dan ada yang 1 talenta. Berapapun talenta yang diberikan Tuhan sebaiknya kita bersyukur atas pemberianNya dan terima dengan tulus sekecil apapun pemberian itu (Lukas 16 : 10). Kesimpulannya nasib tidak sama dengan porsi.

Pertanyaan terakhir adalah …. Banyak banget se pertanyaannya … hehehe. Bisakah nasib berubah ? Bisa. Karena Tuhan bisa menentukan sendiri apa yang masih dapat diubah dan berubah karena Allah adalah Maha Kuasa sehingga apabila dalam pemandangannya ada yang bercela maka Tuhan berkuasa untuk mengubahnya (Kejadian 17 : 1) Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela, selain itu Tuhan memiliki perasaan yang adil (Yehezkiel 33 : 13-20) Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! --tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! --tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup. Tetapi teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal tindakan mereka yang tidak tepat. Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia harus mati karena itu. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Aku akan menghakimi kamu, masing-masing menurut kelakuannya, hai kaum Israel." (hati Allah bergetar oleh tangisan, ratapan dan pertobatan manusia. Ketika seseorang merubah perilakunya dan bertobat minta ampun serta kembali ke jalan yang benar maka Tuhan akan mengubahnya menjadi seseorang yang luar biasa.)

Perhatikan !!! Hindarilah hal-hal ini, sebab akibatnya sangat fatal namun ini adalah kejadian nyata, banyak orang ingin mengetahui masa depan nasibnya melalui ramalan dengan harapan mereka dapat merubah keadaan menjadi lebih baik lagi. Namun janganlah sekali-kali kita percaya tentang ramalan nasib. Mengapa ??? karena …. Kita harus melihat ada apa dibalik ramalan itu??? Ada udang dibalik bakwan …kog FBC bis tahu? Yups … coz FBC suka baca buku.
Sebenarnya ramalan itu ada 2 macam (menurut buku yang FBC baca) :
Yang Pertama : Ramalan memakai perhitungan …. Halahramalan kog pake hitung-hitungan kayak matematika aje … Tetapi perhitungan ini bukan perhitungan matematika biasa. Kalau ada yang tau lagu “Menghitung Hari” …. Ramalan ini disebut ramalan menghitung hari karena perhitungannya menyangkut hari-hari kehidupan manusia (dilihat dengan tahun atau shio). Biasanya buku-buku peruntungan nasib laris manis di awal tahun …. Bukan promosi lho. Contohnya perhitungannya : 1 tahun terdiri dari 365 hari, 1 tahun terdiri dari 12 bulan, 1 bulan terdiri dari 30 hari, 1 minggu terdiri dari 7 hari, 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 hari terdiri dari siang dan malam. Perhitungan ini adalah perhitungan ala mbah dukun.

Yang Kedua : Ramalan memakai Roh, caranya adalah dibacain mantra kemudian rohnya dikeluarkan kemudian dari roh itu diajukan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupannya, masalahnya, dsb kalo perlu sampe nama anjing atau kucingnya segala. Dengan begitu mbah dukun bisa mengetahui alasan orang tersebut datang ke tempatnya. Memang mbah dukun bisa mengetahui masa lalu, namun untuk mengetahu masa depan sepertinya mbah dukun kesulitan.

Kesimpulannya jangan percaya ramalan nasib karena hal itu adalah tipu muslihat iblis untuk menjauhkan temen-temen dari Tuhan dan membawa temen-temen semakin bergantung pada setan. PERCAYALAH HANYA PADA TUHAN YESUS KRISTUS !

Tuhanlah Pelindungku

Ini pengalaman bagus yang bakalan ngebuat kita lebih teliti, berhati-hati. Beberapa hari yang lalu FBC pergi dengan SMSK ... sepeda motor spin kesayangan ... halah .... kirain singkatan apa ... hihihi. FBC pergi ke atm sebuah bank terkenal ... boleh gak se nyebutin nama bank ... BCA maksudnya. Ceritanya tuh FBC ngambil uang buat bayar asuransi, dikaca FBC tuh liat temen SMU dulu, cuek aja .... orang baru ambil uang ... halah. Terus di dalam hati FBC tuh kayak ada yang ngomong ... perhatiin tuh bawaan jangan sampai ada yang ketinggalan ... yups, terang aja FBC perhatiin satu-satu, ada kaos tangan, ada HP, ada dompet. FBC pikir tuh bawaan dah kebawa semua, gak merhatiin kalo atm-nya masih ada di mesin alias ketinggalan.
Selalu aja ... Tuhan tolongin FBC, temen yang tadi FBC cuekin tuh manggil-manggil n bilang nih atm-nya ketinggalan. Terus tau punya FBC, langsung aja dimarahin ... hihihi.

Tapi ya, kalo bukan karena Tuhan, tuh isi atm pasti ludes ...hihihi .... dibobol .... halah ... mendramatisir banget. Sekali lagi FBC mau mengatakan bahwa pertolongan Tuhan selalu ada buat kita semua yang mengasihi-Nya.

SinG p@dH@ EliNG@

Sing padha elinga adalah sekedar judul-judulan untuk si muda mengungkapakan/menceritakan kepada dunia tentang something yang dimilikinya. Bila orang muda bercerita tentang Amsal 6 : 23 "Karena perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan"
  1. TeRang : kepedulian terhadap sesama itulah sikap hati yang harus kita pelihara untuk menyalakan pelita yang padam, ketika semua sudah tidak mununggu, namun kita masih perlu untuk belajar sabar untuk menempatkan orang yang tepat pada tempatnya (bhs. Inggrisnya :right man in the right place)
  2. MeneGur : adalah suatu cara si muda berkomunikasi terhadap sesama, dimana ia adalah teman bertumbuh dan belajar tentang dunia luar. Setiap hal yang ditemui si muda adalah sesuatu yang berarti dan kemudian ingin diceritakan kepada orang lain yang ada di sekelilingnya, papi-maminya, oom & tantenya, adik atau kakaknya juga embahnya.

Sekali lagi "Sing padha elinga" itu sekedar cara si muda bertegur sapa dan tidak punya motivasi yang macam-macam. Selamat bertegur sapa!!!

GReat MotiVations

SeRahkanlaH seGala kekuatiRaNmu kepada Allah; bagaimaNapun, IA akaN teRus berjaGa sepanjanG malam (Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap Mazmur 121 :3)

  • Kita HaRus memanfaatkaN setiap kesempaTaN untuK membeRikan DoRongan kaRena DoRongan adalaH oksiGen baGi jiwa (Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! Amsal 15:23)
  • Kita Dapat membeRi tanpa menGasiHi, tetapi kita tiDak munGkin menGasiHi tanpa memBeRi (Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16)
  • Ketika saya beRada diujuNG tanduk, ALLAH ada disana untuk meNGambil aliH (Karena Allah berfirman : "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" Ibrani 13 : 15)
  • Tuhan akaN meNGeRjakan Hal-hal besaR melalui oRang yang Tidak mencari peNGhaRgaan (Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian Amsal 29 : 23)