My ImaGinaTioN

Saat malam tiba dimusim panas taun ini, tepatnya tgl 15 Juni 2008 beberapa hari yang lalu setelah aku pulang kerja, aku menatap ke langit dan melihat keindahan malam yang luar biasa yang tidak pernah aku rasakan selama ini.
Malam yang begitu sejuk yang baru pertama kali aku rasakan. Aku menatap ke langit dan melihat bintang-bintang bertaburan di kegelapan langit malam dan bulan penuh bersinar dengan terangnya. Malam itu begitu indah dan aku merasakan kesendirian. Tidak seperti biasanya aku seperti itu ....
Imajinasiku mulai berjalan, aku berimajinasi bahwa salah satu dari bintang-bintang itu adalah papaku. Papaku yang sedang memperhatikan aku menatap keindahan langit malam. Entah benar atau tidak malam itu pikiranku hanya itu ....
Namanya juga berimajinasi ... aku tidak mau dibatasi. Biarkan imajinasiku berjalan apa adanya. Sejak kepergian papa kembali ke Surga, aku sering merindukannya ....
Pernah denger lagu ini ???
Saat ku berjalan, saat ku berlari, dari jauh Engkau selidiki, Engkau pahami
Saat aku duduk, saat ku berbaring, Engkau tahu, Engkau mengenalku, aku anakMu
Sebelum ku dikandung ibuku
Kau telah mengenal diriku
Tiada ku mampu jalani hidupku
Kau Tuhan mengerti lebih dulu
Walaupun banyak yang ku inginkan
Terjadi di dalam hidupku
Namun kini aku mau tetap percaya
Kau Tuhan mengerti lebih dulu
Jujur aja, banyak hal yang aku rencanakan untuk keluargaku, untuk papa, untuk mama, untuk semuanya. Namun Tuhan lebih mengerti dahulu akan setiap rencanaNya, Tuhan mengambil papa. Mungkin Tuhan juga menangis saat aku menangis dan ikut merasakan kepedihan hatiku. Luka yang lebar ini .... akan sembuh hanya oleh kasihNya. Rencanaku tidak sesuai dengan rencanaNya yang super duper PERFECT. Aku hanya berpikir (saat ini) ... TUHAN YANG MEMBERI MAKA TUHAN PULA YANG LAYAK UNTUK MENGAMBILNYA KEMBALI. Setiap kali aku teringat papa .... saat itu suara Tuhan selalu bergema dan memberikanku harapan. Aku tau .... saat ini Tuhan sedang memberikan kesempatan kepadaku dan mereka yang dicintai papa untuk lebih dalam lagi mengenalNya. Lewat peristiwa ini aku bukan menjadi anak yang murtad dan menyalahkan Tuhan karena telah mengambil papa dariku. Sebaliknya, hidupku aku serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena jujur aja, setelah papa ga ada, aku ga tau harus berbuat apa??? Karena itu aku bergantung sepenuhnya pada Tuhan, semua ketakutanku, semua kecemasanku, hal-hal yang menghantuiku .... aku serahkan padaNya. Aku benar-benar merasakan aman dalamNya. Perasaan aman yang baru pernah aku rasakan seumur hidupku. Enda tau kenapa??? Aman dan nyaman dalam pelukanNya.
Yang ku perlukan hanyalah kekuatan dan pemulihan dari Tuhan. Supaya aku dapat menjaga orang-orang yang ku sayangi. I need U, JESUS. Love You more ....

FBC Jokes

Belajar Bahasa Korea (3)
  1. Pantat gatal- gatal : Che Bhok Dong
  2. Nasi bungkus daun pisang : Lon Thong
  3. Cowok cakep pake kacamata : Bae Yong Jun
  4. Masih Muda : Bro Ndong
  5. Bagian belakang : Bho Khong

Hehehe .... walopun rada ngawur, btw okeiii punya khan !!! Buat nyang nyiptain Tq yach. GBU

aku TIDAK sendiri

Ketika hatiku kecewa ... aku memandang Yesus
DIA adalah teman sejati yang ku kenal ...
Aku selalu mendapati-Nya ada disampingku
dan selalu siap untuk memberikan damai dan kasih-Nya

Be loved papa in Memoriam

Perjalanan hidup yang singkat, hanya memakan waktu semalam untuk kembali ke pangkuan BAPA di Surga yang mulia.


Perjalanan hidup seorang pria yang luar biasa yang dimulai dari tahun 1936. Aku aja belom lahir. Pokoknya singkat cerita aku tuh anaknya. Hayah .... muter2 gak karuan.


Rabu 4 JUNI 2008. Papaku sakit n gak pernah terbayangkan penyakit itulah yang merenggut nyawa papa. Padahal Rabu pagi papa masih sehat dan masih bisa nganter aku sampe depan rumah. Itulah kebiasaan papaku setiap pagi. Pulang dari kantor mama bilang papa sakit. Aku sempat ga percaya. Tapi mang bener seluruh pintu rumahku tertutup rapat n aku mendapati papaku sakit. Penyakit yang enggak pernah terbayangkan n gak pernah aku pikirkan karena seumur2 aku hanya tau 2 penyakit yang diderita papa, kalo enggak pilek karena masuk angin ya diare. 2 penyakit ndeso yang sangat jarang papa rasakan. Paling2 setaon cuman sakit sekali, kalo enggak pilek ya diare.

Malam itu kira2 pukul 18.30 papa meminta mama dan aku mendoakannya. Doa pertama yang terucap dari mulutku dan di dengarkan papa n mama. Tidak seperti biasanya aku mendoakan papa n mama tanpa pernah terdengar oleh mereka apa yang aku doakan buat mereka. Penyerahan total dari ku dan mama serta papa. Pengampunan dari Tuhan benar2 aku rasakan malam itu.

Malam itu aku mengimani papa sembuh dan mengatakan bahwa kalo sampai pukul 21.00 papa masih merasakan sakit, kita baru akan pergi ke dokter. Tp papa enda kuat dan merasakan sakit di bagian dada. Mama yang sedikit panik langsung aja membawa papa ke RS Elisabeth naik becak sedangkan aku naik motor.

Sampai di Elisabeth sekitar pukul 19.30 dan langsung diperiksa oleh dokter. Mama yang menemani papa masuk ruang pemeriksaan sedangkan aku hanya menunggu di luar berdoa dan berharap walaupun kecemasan itu memaksaku untuk berpikir negatif.

Mama keluar dengan mata berkaca2 ... papa di vonis kena serangan jantung akut. Susah dibayangkan hal itu terjadi ... Tapi itu kenyataannya papa sakit jantung.

Gak lama ada ko Yosua dateng n nanya kenapa papamu??? Papa kena serangan jantung akut. Dengan segera ko Yos (panggilan akrabnya) nelpon temen2 pemuda n yang lain untuk datang dan menguatkan aku n mama.

Dengan segera rumah sakit rujukan disebutkan RS Margono ato RS Banyumas. Aku minta dengan terus terang RS Banyumas karena dengan pertimbangan teman2 bahwa RS itu masih baru ICU-nya dan bagus. Setelah deal dengan dokter, tiba2 Ko Chris merubah rencana RS rujukan dan mengatakan bahwa RS Margono adalah pertolongan pertama untuk papa.

Papa pun segera dibawa ke Margono dengan ambulans. Nonnie, T. Yenny, aku menemani papa. Di Jalan ketakutanku terjadi begitu hebat sehingga memaksaku untuk berdoa ... dan saat itu bahasa Roh mengalir dengan bebas dari mulutku. Enggak tau kenapa saat itu terjadi kebebasan yang dari Tuhan .... menguatkan, memulihkan dan melegakan ...
Pkl 20.30 nyampe Margono dan teman gereja mulai berdatangan... ada Om Budi, T. Menik, C Lia, Lala, Maria, Victor, Ko David, dll. mengantar papa. Setelah papa masuk UGD, mama datang dengan ko Yosua. Di UGD ... tidak langsung ditangani namun dibiarkan begitu saja. Pemeriksaan oleh dokter coas membuat ko Yos tidak puas dan meminta untuk ditangani oleh dokter yang menangani papaku. Dokter coas yang tidak becus itu membuat papa tersiksa ... tidak langsung ditangani tp dibiarkan begitu dan kebingungan untuk harus berbuat apa. Benar2 RS yang tidak memperhatikan nyawa orang.

Mengurus lab, kamar dan lain2 aku dibantu sama Ko Chris dan Maria. Papa ditemani sama T. Yenny. Bahkan aku sendiri engga tau kalo papa dikuatkan imannya oleh t. Yenny (aku baru tau setelah t. Yenny memberi kesaksian waktu malam penghiburan/ Sabtu Malam 7 Juni 2008).


Papa masuk ke kamar sel sekitar pukul 23.00 wib. Semalaman aku n Nonnie jagain papa. Nonnie gak bisa tidur karena mungkin dia ketakutan. Aku tau banget itu. Dia orangnya penakut. Kalo aku takut juga maka semua akan buruk hasilnya. Makanya aku berusaha untuk melawan rasa takutku.Nonnie gak tidur sama sekali. Telpon2an mulu ma temennya .... gilaaaaaaaa sekitar 4 jam ... tau deh kupingnya panas pa gak. Rekor telpon yang pernah aku liat.

Dalam keadaan apapun papa saat itu aku hanya bisa berdoa ... melihatnya terbaring ga berdaya. Namun satu hal yang aku bisa rasakan banget saat aku naikkan doaku ... papa tertidur pulas. Saat aku merasakan kelelahan dan mencari tempat untuk bersandar dan membaringkan tubuh serta berusaha untuk menutup mata ... saat itu papa mengerang ... "aduh". Sehingga aku gak bisa tertidur. Setiap kali aku berdoa ... saat itu juga papa tertidur pulas, dan saat aku mau bersandar untuk tidur dan memejamkan mata ... saat itu pula papa kembali mengerang. Makanya aku gak tidur dan selalu memasang telinga jika papa mengerang aku bangun dan berdoa disampingnya. Karena aku gak tau apa yang harus aku lakukan.

Malam sekitar pukul 01.30 WIB papa terbangun dan aku menanyakan apakah papa lapar. Benar ... papa lapar karena saat berangkat dari rumah ke RS, papa hanya makan beberapa sendok nasi saja. Ada kue pia ko Yos yang gak di bawa ... papa mencoba untuk memakannya. Makan hanya separuh saja lalu minum. Aku nanya pengen apa lagi supaya aku bisa beliin n papa gak kelaparan. Minta beli roti marie dan kue basah.

Saat mencari kantin saja, suster membuatnya jauh jaraknya. Walaupun itu sebenarnya dekat dan berjalan lurus dari kamar papa. Akhirnya aku ditemenin Nonnie cari kantin. Yang aku gak tega adalah papa sendirian di kamar. Tapi aku harus lakukan dan aku harus menemukan. Ibarat orang nekad, apapun pasti dilakukan. Itu juga yang ada dalam pikiranku...nekad. Kalo aku takut nonnie bakal tambah takut. Akhirnya aku berjalan dalam iman n ternyata kantinnya deket banget. Entah Tuhan yang mindahin kantin ato engga ... aku gak tau tp saat itu yang aku rasakan adalah pertolongan Tuhan yang luar biasa buat aku.

Aku membeli segala sesuatu yang diperlukan. Beberapa makanan untuk papa. Sekembalinya aku ... papa coba makan, mungkin karena kelaparan sehingga papa terlalu cepat mengunyah makanan itu sehingga sesak. Akhirnya engga jadi makan. Makanan itu dimuntahkan papa. Begitulah kejadian berulang2 malam itu. Makan roti, minum, mengerang dan tidur pulas ... sedangkan aku??? aku hanya bisa berdiri di sampingnya ... berdoa, menitikkan air mata. Bahkan sempat terlntas dalam pikiranku ... Tuhan, kalo Engkau mau, Engkau boleh menghukum aku, tp jangan papa ato mama ku. Tapi sakit papa itu bukan hukuman. Aku coba untuk menyadari itu adalah Kasih Bapa.

Entah jam berapa papa sempat menanyakan kenapa hari ini begitu lambat??? Kenapa pagi lama datangnya. Mungkin saat itu papa ketakutan. Entah apa yang ada dipikirannya. Tapi papa adalah orang pendiam dan papa tidak pernah mau untuk menceritakan segala kesusahannya. Papa lebih suka memendamnya dengan diam.

Saat pagi menjelang sekitar pukul 05.00 wib. Keadaan papa pulih bahkan aku sempat bicara dengannya. Menanyakan mana yang sakit? Masih sakit engga? Papa bilang engga sakit lagi. Udah baikkan. Daripada semalam lebih enak sekarang. Suatu pernyataan yang luar biasa. Pikiranku adalah mujizat Allah terjadi dan hal itu aku yakini sepenuhnya.

Pukul 06.00wib. Aku telpon mama n minta tukeran untuk menjaga papa. aku mengabarkan papa sehat. Pulih. Mama senang sekali. Saat mama datang papa sedang duduk. Dan sempat ngomong2 sebentar. Aku pulang bareng nonnie n mampir makan di sukorejo. Saat itu pikiranku adalah mujizat terjadi.

Baru saja aku sampe dirumah, aku mengabarkan papa baik2 aja sama empek-ku. Tapi ternyata mama ada disana! aku kaget bukan main. Kenapa papa ditinggal sendirian di RS. Mama bilang aku harus balik ke RS sebelum 1 jam papa gawat. Sesuatu hal yang engga pernah terpikirkan coz tadi pagi aja papa baik2 aja. Tapi itu kenyataannya, mama naek ojek ke rumah dan ngabarin aku papa gawat n mungkin engga bakal tertolong lagi. Aku gak percaya sama sekali. Di jalan aku hanya bilang... engga mungkin, papa pasti tertolong ....berulang2 aku ngomong gitu. Dijalan sodaraku telpon, katane papa dah meninggal. Aku bahkan bilang ENGGAK, aku klaim kesembuhan dari Tuhan. Aku jemput nonnie n kita pergi ke Margono lagi. Sampe disana aku liat papa udah ditutup kain. Aku gak bisa menyimpan kesedihanku ...tangisku pecah begitu saja, seperti anak kecil. Aku liat papa ... udah ga ada. Aku peluk papa, aku minta maaf (mungkin aja maafku gak berguna, tp aku tetep minta maaf), aku lom bisa bahagiain papa, aku lom menikah, n aku nanya kenapa papa tinggalin aku. Saat itu aku hanya bisa berdoa, berbahasa roh, mengucap syukur walaopun sulit bukan main, saat hati ini hancur saat itu juga aku dituntut u/ bersyukur. Aku coba...

Semua temen2ku dateng, menenangkan aku, mama dan mengurus semuanya. Papa di bawa ke adiguna. Semua diurus dengan baik, aku bener2 dibantu, sehingga saat itu aku bener2 tenang n gak ngurus apa2. tuhan mang baek buat aku n mama.

Saat nulis ini aku kadang merasa bahwa papa masih ada. Tapi kenyataannya papa udah ga ada. Papa gak ada beberapa bulan setelah sahabatku juga pergi meninggalkan aku. Tahun ini aku kehilangan 2 orang yang aku cintai, aku sayangi. Tapi semuanya berlalu begitu cepat. Seperti awan lenyap ....

Saat aku sendiri, aku kadang berpikir, andai saja aku bisa memutar waktu ini, aku ingin bersama papaku lagi,bersama sahabatku lagi, bersama mereka yang lebih dulu kembali ke pangkuan BAPA. Tapi apa daya??? sama sekali tidak bisa. Khayalan yang engga mungkin. Tetapi sebelum papa gak ada... saat aku memandang papa, aku berusaha buat bersyukur untuk papa n mama ku. Aku menerima mereka apa adanya, gak ada rasa malu walopun mereka udah tua. Aku sangat menyayangi mereka. Tapi sayang papa udah lebih dulu dipanggil BAPA. Tp satu hal yang buat aku bangga,kata mama, saat papa udah koma, papa masih memegang teguh imannya, papa berteriak ... TUHAN TOLONG .... TUHAN TOLONG ... mama gak tau apa yang dirasakan papa. Sampai akhirnya pertolongan yang terlambat dari pihak RS datang... yang akhirnya papa dipanggil Tuhan untuk PULANG.

Pernah aku berpikir, Tuhan benar2 menghancurkan aku, meremukkan aku. Namun seketika itu juga aku sadar, Tuhan menghancurkan aku untuk membuat aku menjadi "bejana" yang lebih indah dimata-Nya. Pernah aku berteriak, aku gak kuat, sakitttttttt sekali, tapi Tuhan tetap menempa aku. Aku sadar Tuhan yang "memukul" tapi Tuhan juga yang membebat lukaku. Lukaku akan dipulihkan dengan cepat dan hal itu terjadi secara luar biasa.

Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. YESAYA 58 : 8