Lapar dan haus akan kebenaran adalah sebuah ambisi yang kudus yang
ditujukan kepada Tuhan (ini adalah
ungkapan manusia kepada Tuhan).
1.
Rasa Lapar
dan Haus akan Kebenaran : menggambarkan kebutuhan yang harus segera dipenuhi
(coz ini merupakan salah satu kebutuhan primer/ kebutuhan mutlak). Jadi manusia
adalah makhluk berTuhan (bukan makhluk
Tuhan yang paling sexy … kayak lagunya Miss Mulan Jameela … xixixi) yang
mempunyai rasa butuh di dalam roh manusia untuk selalu haus dan lapar akan
kebenaran. For example: Lukas 15:16à perumpamaan anak yang
hilang. Dikatakan bahwa si bungsu lapar dan ingin mengisi perutnya … ini
berarti si bungsu butuh makanan. Kenapa si bungsu bisa mengalami keadaan
seperti itu? Karena ia jauh dari bapanya (dalam arti rohani, jauh
= dosa, karena dosa maka orang jauh dari Tuhan), jadi apa saja dimakan. Dalam
Yesaya 55:2à membelanjakan
uang untuk sesuatu yang bukan roti (roti dalam arti rohani Firman Tuhan).
2.
Merasa
sangat lapar karena Tuhan maksudnya adalah sangat-sangat membutuhkan Tuhan. For
example : Konsep daripada Tuhan adalah kalau kita tidak mencari Tuhan maka kita
bisa mati. Kalau konsep pada umumnya : misal kita lagi rapat dan karena sibuk
kita tidak bisa makan dan saking lapernya makan apa aja juga oke,
nasi+kerupuk+sambel terasi pun … rasanya maknyussss.
Lapar dan haus akan kebenaran bukan soal kenikmatan/kudapan tetapi soal hidup
dan mati (Maz 63:2).
3.
Merindukan
seluruh kebenaran maksudnya adalah Tuhan ingin membuat kita sempurna dengan tujuan
merindukan kebenaran yang sepenuhnya.
Ciri-ciri anak Tuhan yang haus dan lapar akan kebenaran:
1.
Mau hidup
benar (Ayub 17:9) karena membutuhkan Tuhan (orang benar “tetap” pada jalannya).
Anda akan cukup luhur dikala kita jatuh dalam dosa tetapi masih mampu untuk
mendengar suara Tuhan dalam hati anda dan anda mau berjuang untuk keluar dari
jurang dosa.
2.
Roh Kudus
memimpin kita kepada seluruh kebenaran (Yoh 6:13)
3.
“YA” bagi
kebenaran (2 Kor 1:17-21) sebab Kristus (kebenaran) adalah ya bagi semua janji
Allah (tegas bagi semua janji Allah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar