Pengawal kepercayaannya berkata kepadanya, "Sudahlah baginda, untung cuma luka ringan, bersyukurlah karena hal itu." Namun raja yang sedang emosi marah" dan pada akhirnya justru menjebloskan pengawal kerpercayaannya ke dalam penjara.
Beberapa tahun sesudah peristiwa itu sang raja kembali berburu ke dalam hutan yang asing baginya bersama pengawalnya yang baru. Namun naas baginya karena pada waktu itu raja tertangkap oleh suku pedalaman yang masih primitif.
Singkat cerita sang raja tadi hendak dikorbankan bagi dewa mereka. Namun karena jari kelingkingnya putus maka, ia dianggap cacat dan tidak layak untuk dikorbankan sehingga ia akhirnya dilepaskan. Oleh karena itu yang menjadi korban adalah pengawal barunya, karena mempunyai tubuh yang sempurna.
Dari peristiwa ini sang raja jadi bisa bersyukur, sebab jika jarinya tidak putus ia sudah menjadi korban. Ketika raja itu pulang ke istananya, ia membebaskan pengawal kepercayaannya dari penjara. Dan pengawal kepercayaannya juga bersyukur, sebab jika ia tidak dipenjara maka ia pun pasti sudah mati menjadi korban bagi dewa suku primitif itu.
Dari cerita di atas ... kita dapat belajar beberapa hal :
- segala kejadian buruk yang menimpa kita, belum tentu membawa kesialan dalam hidup, tetapi pasti ada hikmat dibalik kejadian buruk itu yang akan membuat kita bisa melihat kebaikanNya. Coba saja jika jari kelingking raja tidak putus dan pengawalnya tidak dipenjara, maka mereka sudah pasti mati.
- Belajarlah untuk mengucap syukur dalam segala hal, jangan langsung menyalahkan orla yang ada di sekitar kita, terimalah segala keadaan dengan sukacita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar