Banyak pertanyaan yang berhubungan dengan nasib. Salah satunya adalah : “Sebenarnya nasib itu ada atau tidak?” Gimana ??? Pertanyaannya begitu sederhana namun ini dapat mempengaruhi kehidupan kita. Ada orang yang mengatakan bahwa nasib itu tidak ada. Ada sebagian lagi yang mengatakan bahwa nasib itu sebenarnya ada. Jadi pihak mana yang harus kita percaya. Bagaimana kita sebagai orang percaya memandang nasib itu, ada atau tidak?
Okey … FBC coba ajak all fren untuk mengetahui nasib itu ada atau tidak. Dalam Roma 14 : 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya nasib tidak tergantung pada nasib. Maksudnya adalah nasib ada atau tidak itu tergantung pada kepribadian orang karena nasib bisa berubah dan nasib bisa diubah asal kita mau bekerja keras dan mempersiapkan diri untuk mendapatkan keberhasilan maka nasib dapat berubah dan diubah. Jadi kesimpulannya adalah nasib itu ada tetapi tergantung pada orang yang memandang nasib itu.
Lalu … bagaimana dengan penentuan hidup? Apakah Tuhan menentukan hidup kita? Yups … Tuhan menentukan hidup kita, dapat kita lihat dalam Yakobus 4 : 13-14 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap = Man Propose, God dispose (manusia merencanakan, Tuhan menentukan). Terkadang dalam kehidupan ini kita seringkali ditarik ke dalam tempat yang tidak kita kehendaki (Yohanes 21 : 18) Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ada suatu contoh dalam 1 Samuel 2 : 12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, 1 Samuel 2 : 26 Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia. Perbedaan dapat dilihat pada kedua anak Iman Eli dengan Samuel, mereka sama-sama dididik dalam lingkungan Rumah Tuhan yang kudus tapi hasilnya berbeda.
Balik ke pertanyaan, Apakah manusia juga menentukan nasib ??? Yuk… kita lihat, manusia diberi kebebasan oleh Tuhan dalam hal memilih namun setiap pilihan itu ada resikonya. Karena saat kita lahir, kita itu ibarat selembar kertas kosong yang belum diisi tulisan apa-apa. Saat kita bisa mengerti kehendak Tuhan maka kita belajar untuk memberi tulisan dalam kertas tersebut. Namun satu hal yang perlu kita tahu bahwa untuk mengisi kertas kosong itu kita tidak bisa mengisi seenaknya karena Tuhan telah menulis pertanyaan-pertanyaan dalam kertas kosong itu namun kita bebas menulis jawabannya. Saat ujian diselenggarakan yang menentukan lulus atau tidaknya adalah jawaban yang kita berikan. Namun yang perlu diperhatikan adalah Tuhan juga ikut mengarahkan. Luar biasa ya Tuhan kita itu …. Udah ngasih kebebasan untuk menjawab masih juga ngarahin.
Sekarang, apakah nasib itu sama dengan porsi? Sebab banyak orang yang mengatakan yah … emang udah nasib. Lihat dalam Matius 25 : 14 – 20 Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Injil bercerita tentang talenta yang diberikan Tuhan, ada yang dipercayakan untuk mendapatkan 5 talenta, ada yang 2 talenta dan ada yang 1 talenta. Berapapun talenta yang diberikan Tuhan sebaiknya kita bersyukur atas pemberianNya dan terima dengan tulus sekecil apapun pemberian itu (Lukas 16 : 10). Kesimpulannya nasib tidak sama dengan porsi.
Pertanyaan terakhir adalah …. Banyak banget se pertanyaannya … hehehe. Bisakah nasib berubah ? Bisa. Karena Tuhan bisa menentukan sendiri apa yang masih dapat diubah dan berubah karena Allah adalah Maha Kuasa sehingga apabila dalam pemandangannya ada yang bercela maka Tuhan berkuasa untuk mengubahnya (Kejadian 17 : 1) Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela, selain itu Tuhan memiliki perasaan yang adil (Yehezkiel 33 : 13-20) Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! --tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! --tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup. Tetapi teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal tindakan mereka yang tidak tepat. Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia harus mati karena itu. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Aku akan menghakimi kamu, masing-masing menurut kelakuannya, hai kaum Israel." (hati Allah bergetar oleh tangisan, ratapan dan pertobatan manusia. Ketika seseorang merubah perilakunya dan bertobat minta ampun serta kembali ke jalan yang benar maka Tuhan akan mengubahnya menjadi seseorang yang luar biasa.)
Perhatikan !!! Hindarilah hal-hal ini, sebab akibatnya sangat fatal namun ini adalah kejadian nyata, banyak orang ingin mengetahui masa depan nasibnya melalui ramalan dengan harapan mereka dapat merubah keadaan menjadi lebih baik lagi. Namun janganlah sekali-kali kita percaya tentang ramalan nasib. Mengapa ??? karena …. Kita harus melihat ada apa dibalik ramalan itu??? Ada udang dibalik bakwan …kog FBC bis tahu? Yups … coz FBC suka baca buku.
Sebenarnya ramalan itu ada 2 macam (menurut buku yang FBC baca) :
Yang Pertama : Ramalan memakai perhitungan …. Halah … ramalan kog pake hitung-hitungan kayak matematika aje … Tetapi perhitungan ini bukan perhitungan matematika biasa. Kalau ada yang tau lagu “Menghitung Hari” …. Ramalan ini disebut ramalan menghitung hari karena perhitungannya menyangkut hari-hari kehidupan manusia (dilihat dengan tahun atau shio). Biasanya buku-buku peruntungan nasib laris manis di awal tahun …. Bukan promosi lho. Contohnya perhitungannya : 1 tahun terdiri dari 365 hari, 1 tahun terdiri dari 12 bulan, 1 bulan terdiri dari 30 hari, 1 minggu terdiri dari 7 hari, 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 hari terdiri dari siang dan malam. Perhitungan ini adalah perhitungan ala mbah dukun.
Sebenarnya ramalan itu ada 2 macam (menurut buku yang FBC baca) :
Yang Pertama : Ramalan memakai perhitungan …. Halah … ramalan kog pake hitung-hitungan kayak matematika aje … Tetapi perhitungan ini bukan perhitungan matematika biasa. Kalau ada yang tau lagu “Menghitung Hari” …. Ramalan ini disebut ramalan menghitung hari karena perhitungannya menyangkut hari-hari kehidupan manusia (dilihat dengan tahun atau shio). Biasanya buku-buku peruntungan nasib laris manis di awal tahun …. Bukan promosi lho. Contohnya perhitungannya : 1 tahun terdiri dari 365 hari, 1 tahun terdiri dari 12 bulan, 1 bulan terdiri dari 30 hari, 1 minggu terdiri dari 7 hari, 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 hari terdiri dari siang dan malam. Perhitungan ini adalah perhitungan ala mbah dukun.
Yang Kedua : Ramalan memakai Roh, caranya adalah dibacain mantra kemudian rohnya dikeluarkan kemudian dari roh itu diajukan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupannya, masalahnya, dsb kalo perlu sampe nama anjing atau kucingnya segala. Dengan begitu mbah dukun bisa mengetahui alasan orang tersebut datang ke tempatnya. Memang mbah dukun bisa mengetahui masa lalu, namun untuk mengetahu masa depan sepertinya mbah dukun kesulitan.
Kesimpulannya jangan percaya ramalan nasib karena hal itu adalah tipu muslihat iblis untuk menjauhkan temen-temen dari Tuhan dan membawa temen-temen semakin bergantung pada setan. PERCAYALAH HANYA PADA TUHAN YESUS KRISTUS !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar