Ketika berkeliling meninjau perusahaannya, seorang pengusaha melihat seorang pemuda duduk bersantai di depan pintu gudang – padahal saat itu adalah jam kerja.
”Berapa gajimu sebulan, hah?!” tanya pengusaha itu dengan marahnya. ”Tiga ratus ribu, pak.” Sahut pemuda itu.
”Begini,” sang pengusaha membuka dompetnya, ”ini gajimu bulan ini ... dan jangan lagi datang kemari. Kau dipecat!”
Tak lama kemudian sang pengusaha bertemu dengan mandornya. ”Keterlaluan,” katanya mengeluh. ”Sudah berapa lama anak itu bekerja dengan kita?”
”Dia tidak bekerja disini, pak. Dia datang untuk mengantar barang.”
”Berapa gajimu sebulan, hah?!” tanya pengusaha itu dengan marahnya. ”Tiga ratus ribu, pak.” Sahut pemuda itu.
”Begini,” sang pengusaha membuka dompetnya, ”ini gajimu bulan ini ... dan jangan lagi datang kemari. Kau dipecat!”
Tak lama kemudian sang pengusaha bertemu dengan mandornya. ”Keterlaluan,” katanya mengeluh. ”Sudah berapa lama anak itu bekerja dengan kita?”
”Dia tidak bekerja disini, pak. Dia datang untuk mengantar barang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar