Hidup itu Kayak proses Pembuatan Bejana

Kadang FBC berpikir, apa salahnya sebentar saja membantu orang ... tapi ini emang kejadian yang bener-bener engga FBC pengen perbuat. Gak tau apa komitmen FBC, pasrah atau berserah. Dua hal yang sangat berbeda banget!. Saat keadaan sedang bagus ... mungkin aja hidup berserah, tapi kalau lagi gak bagus mungkin aja hidup itu harus pasrah.
Tuhan, saat ini aku bener-bener kagak ngerti jalanMu. Engkau proses hidupku. Mungkin saat ini aku kayak bejana tanah liat, yang dulu telah Engkau hancurkan dan itu membuatku sakit, Engkau ayak dan keringkan sungguh suatu proses yang tidak ku sukai. Kemudian Engkau menyiramkan aku air berkatMu dan aku merasakan kesejukan. Tidak cukup sampai disitu, Engkau memutar-mutarku dan itu membuatku pusing, aku berteriak 'cukup, aku pusing' namun Engkau berkata 'tidak', engkau masih harus diputar dan dibentuk. Saat aku mulai terbentuk, aku mulai lagi dikeringkan dan setelah kering aku dibakar dengan api yang sangat panas, aku berteriak 'panas, aku tidak tahan keluarkan aku dari sini', tetapi Engkau tetap membakarku sampai benar-benar matang. Setelah itu aku dikeluarkan dan aku mulai didinginkan. Dan aku mulai senang karena ku pikir proses ini sudah berakhir. Tapi Tuhan tidak memperbolehkan aku berhenti sampai disitu. Aku harus menerima cairan panas dan dibakar kembali sampai membara dan mengkilap. Aku dikeluarkan dari tempat pembakaran dan aku didinginkan. Dan akhirnya, aku boleh melihat bahwa aku menjadi bejana porslen yang sangat cantik.
Kira-kira seperti itulah proses Tuhan membentuk karakter hidup kita. Saat kita merasa semuanya baik-baik saja, Tuhan kembali proses hidup kita. Seakan-akan kita hanya sebentar memperoleh kenyamanan kemudian ketidak-nyamanan datang lebih berat dari yang sebelumnya. Belum kita puas dengan keadaan kita sekarang, kita harus kembali menghadapi sebuah proses yang sanat menakutkan. Tapi itulah hidup. Semuanya akan "indah pada waktuNya" saat kita benar-benar bisa menerima setiap proses yang Tuhan beri dengan baik.

Tidak ada komentar: