PengoRbanan yang tak Diketahui

Suatu hari ada seorang wanita yang sangat mengasihi suaminya. Wanita ini selalu mendoakan suaminya semenjak pertama kali wanita ini mendengar bahwa seorang pria telah dibuat patah hati oleh seorang wanita dan pria ini tidak tahu saat itu apa yang harus ia perbuat. (Pada saat itu sang wanita adalah teman dari sang pria dan kekasihnya (semasa itu mereka masih SMA)). 
Wanita yang sekarang menjadi istrinya, selalu mendukung sang suami. Tidak pernah marah saat sang suami menyalahkannya, membentak dan tidak memperdulikan wanita ini. Sang suami seakan tidak pernah tahu bahwa hati wanita ini kadang merasa kecewa, hancur dan berat. Wanita ini hanya bisa menangis sambil sesekali memikirkan ..."kog gitu ya". 
Wanita ini akan sangat senang, akan sangat bersyukur kepada Tuhan jika sang suami mau datang ke gereja atau pertemuan-pertemuan ibadah baik dengan dirinya atau sendiri. Bahkan wanita ini selalu bersedia untuk menutupi semua kekurangan suaminya. Tidak peduli apapun. Saat sang suami enggan untuk melayani di gereja, sang istri dengan rela menggantikannya untuk melayani di gereja. Saat sang suami enggan melakukan tugasnya, sang istri dengan sabar menggantikan tugasnya. Bahkan saat suami sedang tidak bekerja, sang istri tetap rela menggantikannya sebagai tulang punggung keluarga.
Sang istri tidak pernah mengeluh saat orang lain memandang rendah dirinya, 'kenapa kog kamu yang kerja, suami kamu gak kerja'. Sang istri hanya tersenyum.
Kerinduan sang istri hanya satu dan ini merupakan doanya sepanjang hidupnya yaitu "supaya suaminya dekat dengan Bapa". Pernah suatu saat sang istri berdoa dihadapan Tuhan "Tuhan jangan buat suamiku sakit, lebih baik saya yang sakit, saya rela menggantikannya asal dia mau datang ke gereja dan melayani Engkau" (sebagai ungkapan kegembiraannya karena walaupun hari hujan namun sang suami tetap ke gereja dan melayani Tuhan). Mungkin itu adalah doa terbodoh yang pernah terucap dari bibir seorang istri. Dan benar sang istri sakit, gusi bengkak dan susah makan. Sang istri hanya bisa menahan sakit namun saat itu perasaan gembira muncul saat tahu bahwa Tuhan mengabulkan doanya.
Mungkin bagi pembaca ini adalah sebuah kebodohan namun bagi sang istri ini adalah berkat.

Tidak ada komentar: