Dulu sebelum kita mendapat anugerah Tuhan (sebelum ditebus oleh kematian Tuhan Yesus Kristus), kita adalah "the outsider" atau dalam bahasa kerennya tuh wong liya (orang asing). Namun setelah kita menerima anugerah itu, kita bukan lagi disebut orang asing, tetapi kita adalah orang-orang yang masuk dalam rencana Tuhan (Yesaya 56 : 6 -7) : Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.
Ayat Pribadi : aku akan dibawa Tuhan ke gunung-Nya yang kudus dan diberi kesukaan di dalam rumah doa-Nya.
Rumah berbicara tentang hidup pribadi kita (1 Korintus 3 : 16 ) : Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Dalam Korintus rumah = bait; jadi rumah Allah = bait Allah; oleh karena itu kita harus menjadi rumah doa.
Namun dalam zaman Yeremia (Yeremia Version), Bait Allah sudah terkontaminasi dengan sarang penyamun. Yeremia 7 : 11 : Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN. Mengapa demikian ? Karena di dalamnya terjadi pencurian, pembunuhan, zinah, sumpah palsu, dsb (Yeremia 7 : 9) : Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.
Lain halnya dengan zaman Yesus (Yesus version), Yesus menggambarkan sarang penyamun dengan ungkapan yang lebih halus, Matius 21 : 12 - 13 : Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Mengapa Yesus mengatakan rumahKu menjadi sarang penyamun? Karena menimbulkan persaingan, tawar menawar, saling menjatuhkan, ada kepentingan diri sendiri (pasar).
Bagaimana kualitas Rumah doa itu ???
1. Tidak ada tawar menawar.
Yohanes 14 : 15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (segala = tidak ada tawar menawar).
2. Memperhatikan kepentingan orang lain juga
Filipi 2 : 4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
3. Tidak ada perselisihan (selalu ada damai)
1 Tesalonika 5 : 13b Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain. (Selalu = continiously). Jangan hanya dimulut aja ada damai, tetapi juga di hati harus ada damai juga (Yeremia 9 : 8b mereka berbicara damai dengan temannya, tetapi dalam hatinya mereka merancang pengadangan terhadapnya)
4. Tidak ada persaingan (rendah hati)
Filipi 2 : 3b Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Jika ada tawar menawar, kepentingan diri sendiri, ada perselisihan, ada persaingan maka Yesus akan membuat "cambuk". Kalau tidak ingin ada cambuk dalam rumah (hidup kita) maka kita harus mempunyai kualitas rumah doa. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." (Yesaya 30 : 15).
Kalau mau mendapat kekuatan maka kita harus tenang dan percaya, masalahnya kalau engga tenang dan percaya maka kekalahan akan semakin besar.
Jadi intinya, dalam rumah doa itu harus ada :
1. meja roti sajian (dengar Firman Tuhan dan lakukan), baca Mazmur 19 : 8-13 (keuntungan orang yang suka merenungkan Firman Tuhan)
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.
2. kaki dian, pelita emas (pekerjaan Roh Kudus) karena Roh Kudus yang akan memimpin dan memberitahukan kepada kita hal-hal yang akan datang, Yohanes 16 : 13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
3. Mezbah (Praise n Worship) Wahyu 5 : 8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
Kidung Agung 3 : 6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar