Ini Kotbah di Gereja Minggu kemaren tgl 19 Oktober 2008. Udah lama ni ga posting-posting, maklum FBC biz kena diare yang bikin orang sengsara. Whakakaka ...
Okey, mule .... ya'
Tangan Penjunan
Pada mulanya Allah tuh menciptakan kita serupa dengan-Nya.
Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Kejadian 2 : 7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Allah merelakan tangan-Nya menjadi kotor oleh karena debu tanah. Tuhan terlibat secara langsung dalam pembentukan manusia.
Tetapi ketika manusia jatuh kedalam dosa maka manusia diciptakan menurut gambar dan rupa engkong Adam.
Kejadian 5 : 3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.
Ketika manusia belum jatuh ke dalam dosa, manusia hidup dalam kemuliaan Allah, namun setelah manusia jatuh ke dalam dosa maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah.
Roma 3 : 23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Tetapi karena Anugerah-Nya yang besar maka sekali lagi Allah menjadi "kotor" dengan menjelma menjadi manusia serupa dengan manusia berdosa yaitu Tuhan Yesus Kristus, yang sebenarnya tidak berdosa menjadikan diri-Nya berdosa oleh dosa, supaya lewat kematian-Nya di atas kayu salib, kita semua beroleh pengampunan.
Bejana Yang Rusak
Sebenernya tuh, kita diumpamakan sebagai bejana yang rusak coz kita udah berdosa, tapi Tuhan mau memperbaikinya sesuai dengan apa yang dipandang-Nya baik.
Diilustrasikan dalam Yeremia 18 : 1 - 6 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: 2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu." 3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. 4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. 5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: 6 "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Sama seperti kita, jika kita rusak dan tidak mau diperbaiki maka kita akan dimusnahkan oleh Tuhan.
Kejadian 6 : 11 - 13 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. 13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
1 Tawarikh 10 : 13 - 14 Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap TUHAN, oleh karena ia tidak berpegang pada firman TUHAN, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, 14 dan tidak meminta petunjuk TUHAN. Sebab itu TUHAN membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai.
Yang ke dua, kalo kita rusak dan tidak mau diperbaiki, paling tidak kita dibenci Tuhan.
1 Yohanes 3 : 15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Roma 9 : 13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Karena Esau tidak mempertahankan hak kesulungannya (status anak Allah).
Dengar panggilan Tuhan
Yeremia 18 : 4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Begitu pula dengan kita, jika kita rusak karena dosa, kita dapat diperbaiki oleh Tuhan asal :
- Kita masih di dalam tangan Penjunan (masih percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Penebus).
2 Petrus 2 : 1 - 3 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. 2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. 3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. (Berorientasi pada harta berarti menyangkal Tuhan Yesus) padahal harta = mamon = rival terbesar Tuhan, bukan patung berhala.
Matius 6 : 24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Karena betapa sulitnya orang kaya masuk ke dalam kerajaan Surga, lebih mudah seekor unta masuk ke lubang jarum.
Matius 19 : 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Wahyu 3 : 16 - 17 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. 17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.
Untuk itu, orientasi kita adalah pada visi kemuliaan yaitu visi kedatangan-Nya, itulah upah yang menanti kita.
Ibrani 10 : 35 - 38 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. 36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 37 "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. 38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." 39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Matius 16 : 27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
- Kita masih berupa tanah liat, buktinya :
Yang namanya tanah liat adalah barang tidak berharga (dalam arti kita musti rendah hati) dengan menyadari kita tidak berharga/miskin kemuliaan-Nya, sehingga kita merindukan sesuatu yang berharga, itulah sikap hidup yang berkenan kepada-Nya.
Filipi 3 : 4 - 9 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Selain rendah hati, kita juga musti memiliki hati yang lembut. Seperti Petrus, setelah menyadari bahwa ia telah menyangkal Yesus 3 kali, ia langsung menangis dan menyadari kesalahannya.
2 Korintus 7 : 10 a Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Guys ... come on, kita musti tunduk pada Allah coz kita gak mau kan dimusnahkan gara-gara kita rusak??? Oleh karena itu kita harus selalu hidup dalam tangan Penjunan dan siap untuk dibentuk sesuai dengan pemandangan Allah. Tentunya yang paling baek buat kita-kita ... GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar